Jumat, 20 Februari 2009

Kasih Ibu Sepanjang Zaman

Kasih Ibu Sepanjang Jalan, Kasih Anak Sepanjang Penggalan

" Kasih Ibu kepada beta...tak terhingga sepanjang masa, hanya memberi tak harap kembali, bagai sang surya menyinari dunia "

# by. Ummi H. # Penggalan lagu di atas mengingatkan saya ketika kecil dulu, sering sekali saya menyanyikannya. Cinta Ibu tak dapat terbalaskan, mungkin itu kata-kata yang sering kita ucapkan sebagai anak, karena setiap Ibu selalu memberikan kasih sayangnya dengan tulus, pada anak-anaknya, tanpa meminta bayaran, atau balasan dari semua kasih sayang yang telah di berikannya. Namun adakalanya ketika anak-anak sudah besar banyak perbedaan yang menimbulkan pertengkaran pada keduanya. Keinginan-keinginan anak suka berbenturan dengan Orang tua, terutama Ibu. Kadang si Ibu ingin yang A, tapi si anak ingin yang B.

Apa lagi kalau saya lihat kehidupan di Jerman, banyak sekali perbedaan yang mencolok, antara orang tua dan anak, terutama ketika anak-anaknya mulai beranjak dewasa, kebebasan sudah mulai menjadi teman si anak, entah itu dari mulai senang pesta, merokok, dan berpakaian dengan model yang aneh-aneh.

Adakalanya si Ibu suka mungkin merasa anaknya sudah besar, adakalanya tidak. Seperti beberapa waktu lalu saya melihat di TV, ada seorang anak yang tidak di izinkan oleh ibunya untuk bergaul dengan anak-anak jalanan, umur mereka kira-kira 18 tahun, mereka seringnya kumpul-kumpul di tempat-tempat tertentu sambil minum-minuman keras. Tapi karena anak itu tidak terima saat di larang, maka dia pergi meninggalkan rumah orang tuanya. Disinilah sebenarnya peran Orang tua menjadi tidak bermanfaat, karena mereka lebih memilih jalan hidup mereka sendiri dan kesenangan mereka. Sehingga melupakan Orang tuanya, yang telah melahirkan dan membesarkannya.

Seperti susu di balas dengan air tuba, begitulah peribahasa yang sering kita dengar, ketika si anak mulai membangkang dan mulai mengabaikan semua keinginan serta nasehat orang tuanya. Kadang kesalahan tidak melulu pada si anak, kemungkinan besar ada juga pada orang tuanya yang kurang tegas pada si anak dan seringnya si anak di beri kelonggaran, sehingga buat si anak jadi terbiasa. Dan kebiasaan-kebiasaan buruk si anak yang tidak terkontrol, sehingga kebabalasan, yang akhirnya menjadi candu untuk anak itu sendiri. Saya melihat ada beberapa orang Jerman yang merasa berat untuk memiliki anak, sehingga mereka lebih suka memelihara anjing. Mungkin bagi mereka anjing lebih mudah di atur, tidak menyusahkan dan nurut.

Mereka tidak punya tujuan dalam kehidupan ini, maka bagi mereka bila anak akan menyusahkan mereka, mengapa mereka pelihara, tapi ada juga orang Jerman yang punya anak banyak. Sebenarnya bukan anak-anak Jerman saja yang mempunyai karakter keras dan suka membangkang, anak-anak lain juga demikian, mungkin ini tergantung dari peran seorang Ibu di rumah, maka Ibu di katakan oleh Rosulullah sebagai " Sekolah " bagi anak-anaknya, mungkin itu maksudnya, anak-anak akan berakhlaq mulia, bila seorang Ibu baik dalam mendidiknya.

Teman saya pernah bercerita, suatu hari temannya di kunjungi oleh Ibunya untuk membantu dia (temannya), yang baru saja melahirkan. Dan teman saya benar-benar sangat sedih, melihat perlakuan temannya itu terhadap ibunya, kata-katanya agak kasar dan kurang sopan, saya yang mendengar cerita itu, langsung teringat akan Ibu saya. Karena saat ini saya pun jadi seorang ibu dari 3 anak, saya ingin anak-anak saya berbakti pada kedua orang tuanya. Saya sendiri merasa belum sempat membalas kebaikan Ibu saya, yang sudah melahirkan saya ke dunia ini dan membesarkan saya. Beliau tidak bimbang ketika saya menikah dengan orang yang belum sama sekali beliau kenal, bahkan beliau mengikhlaskan ketika saya harus pergi jauh meninggalkan beliau.

Betapa besarnya pengorbanan seorang Ibu, ketika melahirkan anaknya, Ibu berani mempertaruhkan nyawanya, dan dia rela membesarka anak-anaknya, dengan mengenyampingkan keinginannya, ibu menjaga anak-anaknya dengan penuh kasih sayang agar tumbuh dengan baik. Ketika anak-anaknya sudah besar, hanya Air mata saja yang sering menetes di pipinya, ketika si anak mulai melawan dan berkata kurang sopan, namun doanya tak pernah terputus, hingga kini. Doa yang senantiasa di panjatkannya demi untuk kebahagiaan anak-anaknya, serta kesuksesannya yang akan membawa keberkahan pada anak-anaknya, kadang anaknya mengklaim bahwa semua kesuksesan yang di dapat adalah hasil dari usahanya sendiri. Adakah kita sadar tanpa doa dari beliau belum tentu kesuksesan menghampiri kita.

Ketika si anak mulai merasa, si Ibu mengganggu dalam rumah tangganya, maka dia pergi pindah menjauh dari rumah Orang tuanya, apa yang sudah di berikan oleh Ibunya sebagai bekal, sudah tidak berguna lagi, karena si anak sudah menjadi orang sukses, adakah Ibu meminta bagian dari hasil kesuksesan anak-anaknya, tidak....

Saya pernah menyaksikan langsung, seorang ibu yang pikun akibat dari kelakuan jahat anak lelakinya, yang menjual rumahnya tanpa permisi oleh ibunya, padahal rumah itu adalah warisan dari suaminya yang telah pergi meninggalkannya lebih dulu. Apa yang di kerjakan oleh ibu yang sudah pikun itu sangat menyedihkan, karena kebiasaan si ibu menyapu halaman rumahnya setiap pagi, maka sering sekali ibu itu hilang dan di temukan sedang menyapu di tempat-tempat pembuangan sampah. Sungguh menyedihkan bukan. Inilah satu contoh kasih anak yang hanya sepanjang penggalan ( galah ).

Namun kasih Ibu tak pernah terhenti, walaupun dera sakit yang di buat oleh si anak, serta kekecewaan yang di dapat. Itulah Kasih Ibu yang Indah dan tak terbalaskan, apa yang kita berikan tidak seberapa, dari apa yang sudah beliau berikan sejak kita masih dalam kandungan.

Tidakkah kita merasakan hal itu saat ini....?, ketika kita sudah berumah tangga. Melahirkan dan membesarkan anak-anak kita seorang diri, tanpa bantuan dari siapa pun, adakah di benak kita untuk membalas semua yang telah di berikan oleh ibu kita...?.

Syurga ada di telapak kaki Ibu, itu bukan hanya kiasan, tapi kenyataan, kebanyak kan mereka yang sukses dalam bekerja dan berumah tangga, adalah hasil dari keikhlasan dan Do´a seorang Ibu.

Baca Selengkapnya di situs eramuslim.com


Rabu, 18 Februari 2009

BERUSAHA MAKIN EKSIS & LEBIH BERPRESTASI

Alhamdulillah, akhirnya sebuah impian bisa diberikan kepada salah satu sekolah prospektif , MTsn Tanjung Redeb, Berau, East Kalimantan. Ya, impian untuk bisa lebih eksis dan memberi sumbangsih kepada khalayak melalui media maya. Wajarlah, sekolah Islam yang terletak di timur laut kalimantan ini berusaha bangkit, terus tampil lebih baik dan lebih berprestasi.


Blog ini merupakan upaya untuk berbagi ide, motivasi, ajang shilah ukhuwah , menambah wawasan islam dan menyalurkan opini tentang pendidikan, perkembangan peserta didik, info internet dan kegiatan di MTSN kepada khalayak. Memang, untuk meraih itu semua perlu proses belajar. Untuk itu perlu dukungan Anda semua agar blog ini bisa memberi manfaat dan barokah bagi kesuksesan kita semua.

Nah, jika kita berbagi ide untuk kebaikan, maka insya allah kita akan dibalas kebaikan. Yakinlah. terakhir, semoga niat ini dimudahkan Allah Swt.

Salam online

Wassalaamu’alaikum. wr.wb.

admin